headerphoto

Lampung Tengah Nyaris Bangkrut

GUNUNGSUGIH (Lampost): Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah hampir bangkrut. Jangankan membiayai pembangunan, untuk membayar gaji pegawai pun keteteran.

Beberapa indikasi menunjukkan Lamteng sudah di ambang kebangkrutan, antara lain berlarut-larutnya pembayaran tunggakan hak-hak pegawai, misalnya, rapel tambahan penghasilan 7.332 guru PNS tahun 2009 hanya dibayarkan 11 bulan. Itu pun masih dipotong Rp37 ribu/guru dan pemotongan dilakukan di kecamatan. Pemkab beralasan dana yang dikucurkan pusat hanya Rp20,1 miliar, sementara yang diperlukan Rp22,5 miliar, atau kurang Rp1,8 miliar.

Masih berkaitan dengan pendidikan, dana operasional pendidikan SMA/SMK untuk tiga triwulan terakhir tahun 2009 juga belum dibayar. Padahal, besaran dana sudah diturunkan dari Rp840 ribu menjadi Rp282 ribu/siswa/tahun.

Demikian pula dengan tunjangan penghasilan aparat pemerintah kampung (TPAPK) TA 2009 untuk 294 kampung. Pemkab belum mencairkan dana Rp1,5 juta per triwulan (total Rp12 miliar) karena tidak masuk dalam pembahasan perubahan APBD. Padahal, masih terdapat sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) Rp2,7 miliar.



TPAPK untuk 294 kepala kampung triwulan pertama 2010 juga belum dibayar.

Setahun sebelumnya, Pemkab juga tidak membayarkan insentif upah pungut pajak bumi dan bangunan 2008 kepada para kepala kampung. Tunjangan Rp300 ribu/bulan untuk para ketua RT pun dihentikan. Khusus upah pungut, baru dibayar setahun kemudian setelah mereka melapor ke polisi.

Masalah lain, uang tali asih untuk tujuh dari 30 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) sejak Oktober lalu belum dibayar. Padahal, jumlahnya hanya Rp250 ribu/orang/bulan atau Rp10,5 juta.

Kondisi finansial Pemkab makin babak belur saat harus membayar kenaikan gaji PNS 20% pada 2009. Dengan alasan defisit semakin besar (Rp71 miliar), Pemkab dan DPRD hanya menyetujui kenaikan gaji dibayar Oktober--Desember.

Di kalangan pegawai sendiri, minimnya uang di brankas Pemkab membuat PNS tak tahan berlama-lama bekerja di Lamteng. Belasan pejabat eselon II dan III boyongan ke Pemprov dan kabupaten/kota, antara lain Metro, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, Pringsewu, dan Mesuji.

Umumnya mereka tak bisa bertahan setelah anggaran di 53 satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk 28 kecamatan, dalam APBD 2009 dipangkas hingga 40% dengan alasan defisit Rp73 miliar. "Karena tidak ada kegiatan, nyaris seluruh SKPD lebih banyak nongkrong," kata seorang staf teknis yang tak mau namanya disebut.

Jadi Pengemis

Bupati Lampung Tengah Mudiyanto Thoyib mengakui minimnya anggaran membuat banyak kewajiban dan program pembangunan terganggu. Itu sebabnya, ia mengaku tidak malu mengemis berbagai bentuk dana ke Pusat untuk membiayai kabupaten yang dipimpinnnya. Apalagi, upaya mendapat pinjaman ke bank di luar Lampung gagal.

Meski beberapa kali gagal, pengganti Andy Achmad Sampurna Jaya ini tak berputus asa. Berbekal surat kabar lokal yang mengupas kondisi keuangan Lamteng, Mudiyanto terus melobi Pusat.

Akhirnya, pusat pun berbelas asih. Lamteng mendapat dana tambahan berupa Rp258 juta per tahun dari bagi hasil cukai rokok. "Saya jadi pengemis demi Lampung Tengah," kata Mudiyanto Thoyib beberapa hari lalu.

Sejumlah pihak menduga defisit anggaran disebabkan adanya Rp28 miliar yang disimpan di BPR Tripanca Setiadana yang kini bermasalah. Namun, sumber di Pemkab Lamteng menyebutkan hal itu lebih disebabkan jumlah anggaran--khususnya silpa--sepeninggal Andy Achmad, hanya angka-angka di atas kertas alias cuma pepesan kosong.

Selain persoalan anggaran, diduga Lamteng juga dibelit masalah korupsi. Ketua LSM Forum Warga Lampung Tengah (FWLT) Sumarsono menilai banyak pejabat Pemkab yang korup. "Dalam penggalian dana, banyak terjadi kebocoran," kata dia.

Di Dinas Peternakan dan Perikanan, misalnya, mulai kepala dinas sampai kepala seksi diperiksa Inspektorat karena mengorup dana retribusi pemeriksaan kesehatan hewan. Bahkan, bendahara Dinas kabur dengan membawa uang yang seharusnya disetorkan ke kas daerah.

Sumber : http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010032901532011

2 komentar:

Berita Lampung mengatakan...

MANTAB GAN INFONYA

AMISHA mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar